Dok. Pribadi: Bakmie Kepiting
Bermula dari cerita Pak Suami mencicipi Bakmie Kepiting Halal & Mie Sagu di Bakso & Bakmi Pak Usu beberapa minggu lalu bersama Blogger Pontianak. Pulangnya ia langsung memamerkan foto Bakmie Kepiting yang sudah terjamin halal oleh MUI, bukan hanya itu ia juga menceritakan bagaimana rasa dari bakmie tersebut, seketika saya langsung ngiler. Yaelah Pak, seharusnya kamu itu bungkusin saya
Agar saya tak kemponan, beberapa hari kemudian pergilah saya untuk mencicipi kelezatan Bakmie Kepiting Halal Khas Pontianak.
Kenapa disebut sebagai Kuliner Khas? Karena makanan ini sudah diolah oleh masyarakat Pontianak sejak dahulu kala. Makanan yang berbahan dasar mie ini tetap ada dari tahun ke tahun hinggalah sekarang. Seiring berjalannya waktu, modifikasi dalam makanan tentulah ada, namun modifikasinya pun hanya sebatas tambahan isi, itupun tak terlalu signifikan, tanpa mengubah rasa yang khas sehingga apabila berada di luar daerah akan ada rasa rindu pada masakan tersebut.
Kenapa disebut sebagai Kuliner Khas? Karena makanan ini sudah diolah oleh masyarakat Pontianak sejak dahulu kala. Makanan yang berbahan dasar mie ini tetap ada dari tahun ke tahun hinggalah sekarang. Seiring berjalannya waktu, modifikasi dalam makanan tentulah ada, namun modifikasinya pun hanya sebatas tambahan isi, itupun tak terlalu signifikan, tanpa mengubah rasa yang khas sehingga apabila berada di luar daerah akan ada rasa rindu pada masakan tersebut.
dok. pribadi : Kuah dicampur ke Bakmie
Aplikasi Ayam Pak Usu
Selain itu saya akan kasih tau kecanggihkan lainnya, saya nih kan sudah mendownload aplikasi playstore ayam pak usu, nah saya bisa mendapatkan reward poin setiap membeli makanan di sana. Caranya mudah, daftar dahulu diaplikasi dan tekan tombol scan, lalu arahkan kamera kamu menuju kode QR yang akan ditunjukkan kasir. Jika poin sudah terkumpul minimal 10.000 poin, itu artinya bisa digunakan untuk potongan harga dalam pembelian selanjutnya. Jadi makin semangat nih mau ngajakin teman-teman dan keluarga tuk makan di sini, lumayan tuh poinnya. Hehehe.
Disamping meja kasir, tampak jelas logo halal dari MUI yang tertempel di kaca. Senangnya hati ini melihat logo halal itu, akhirnya ada Bakmie Kepiting halal di kota
Pontianak tercinta. Secara saya ini penikmat segala macam mie, sudah
lama saya mengidamkan Bakmie Kepiting halal. Sebelumnya memang ada beberapa
penjual Bakmie Kepiting di Pontianak, hanya saja belum ada yang
mengantongi kepastian halal dari MUI. Saya yakin, para pecinta mie
lainnya juga senang dengan adanya Bakmie Kepiting halal khas Pontianak.
Makanan sudah dipesan dan tentunya dibayar juga, tinggalah saya menunggu Bakmie Kepiting diantar ke meja saya. Tak cukup lama menunggu, hanya beberapa menit saja. Awalnya saya mengincar Bakmie Kepiting Spesial (yang ada capit kepitingnya), karena ramai yang datang jadinya saya nggak kebagian deh.
Dari tampilannya, Bakmie Kepiting hampir sama dengan kebanyakan bakmie ayam yang pernah saya makan, yang membedakan ialah kepiting itu sendiri dan juga kacang kedelai. Suwiran daging kepiting cukup banyak untuk ukuran harga Rp. 22.727. Oh ya, untuk minumnya, saya rekomendasikan Jeruk Sengkit alias jeruk limau, segar-segar manis asam gitu, pun murah kok harganya.
Dalam sekejap Bakmie Kepiting itu tandas tak bersisa. Gimana ya, kalau makanan enak tuh, saya nggak pakai mikir untuk ngabisinnya, auto lahap gitu. Sambil memegang perut saya yang telah terisi, saya terus meminum Jeruk Sengkit. Kenyang sih, tapi nggak sampai eneg. Wuaa, perpaduan Bakmie Kepiting dan Jeruk Sengkit sungguhlah pas. Rasenye bikin ngenyan, besok-besok saya mau lagi makan disini ah. Semoga kebagian Bakmie Kepiting Spesialnya. Eh, bakso dan mie sagu ada juga lho, variasinya juga banyak, ada bakso asam pedas juga. Pontianak banget dah menu disini. Hmm... jadi galau nih mau makan yang mana lagi. Hehehe dasar tukang makan, yang digalauin makanan. 😝😂😂
Dari tampilannya, Bakmie Kepiting hampir sama dengan kebanyakan bakmie ayam yang pernah saya makan, yang membedakan ialah kepiting itu sendiri dan juga kacang kedelai. Suwiran daging kepiting cukup banyak untuk ukuran harga Rp. 22.727. Oh ya, untuk minumnya, saya rekomendasikan Jeruk Sengkit alias jeruk limau, segar-segar manis asam gitu, pun murah kok harganya.
Dalam sekejap Bakmie Kepiting itu tandas tak bersisa. Gimana ya, kalau makanan enak tuh, saya nggak pakai mikir untuk ngabisinnya, auto lahap gitu. Sambil memegang perut saya yang telah terisi, saya terus meminum Jeruk Sengkit. Kenyang sih, tapi nggak sampai eneg. Wuaa, perpaduan Bakmie Kepiting dan Jeruk Sengkit sungguhlah pas. Rasenye bikin ngenyan, besok-besok saya mau lagi makan disini ah. Semoga kebagian Bakmie Kepiting Spesialnya. Eh, bakso dan mie sagu ada juga lho, variasinya juga banyak, ada bakso asam pedas juga. Pontianak banget dah menu disini. Hmm... jadi galau nih mau makan yang mana lagi. Hehehe dasar tukang makan, yang digalauin makanan. 😝😂😂
5 Alasan Kenapa Bakmie Kepiting Halal Pak Usu Bisa Bikin Saya Ngenyan alias Ketagihan:
1. Harganya Terjangkau
Kalian khayalkanlah gimana ndak ngenyan, selain enak Bakmie Kepiting yang disajikan itu mienya cukup banyak, isian juga banyak, ada kepiting suwir banyaknya kira-kira sesendok makan penuh, telur dadar iris, bakso ikan 3 buah, hekeng 3 iris, dan daging ayam kecap yang gendut-gendut potongannya. Untuk seporsi, cuma bawa uang Rp. 50.000 bisa dapat kembalian. Terjangkau kan ya??? Awas ya bilang nggak, bagi saya yang notabennya emak-emak perhitungan aja masih bisa terjangkau. 😋 Eh tapi jangan pergi makannya sendirian dong, nanti nggak dapat poin dari aplikasinya. Soalnya minimal beli makanan seharga Rp. 50.000 baru dapat poin.
Kalian khayalkanlah gimana ndak ngenyan, selain enak Bakmie Kepiting yang disajikan itu mienya cukup banyak, isian juga banyak, ada kepiting suwir banyaknya kira-kira sesendok makan penuh, telur dadar iris, bakso ikan 3 buah, hekeng 3 iris, dan daging ayam kecap yang gendut-gendut potongannya. Untuk seporsi, cuma bawa uang Rp. 50.000 bisa dapat kembalian. Terjangkau kan ya??? Awas ya bilang nggak, bagi saya yang notabennya emak-emak perhitungan aja masih bisa terjangkau. 😋 Eh tapi jangan pergi makannya sendirian dong, nanti nggak dapat poin dari aplikasinya. Soalnya minimal beli makanan seharga Rp. 50.000 baru dapat poin.
2. Mie Dibuat Secara Homemade
Pernah nggak sih jika kamu makan mie itu ada keciuman bau obat atau terasa seperti karet ketika dipotong pakai sendok? Saya pernah tuh, hiksss. Dan sejak saat itu pula jadi rada khawatir dan milih tempat jika makan makanan berbahan dasar mie. Tapi kini saya sudah punya tempat andalan jika mau makan mie, karena di Bakso & Bakmi Pak Usu mie dibuat secara homemade tanpa bahan kimia dan dibuat setiap hari, sehingga mie tetap fresh. Memang beda rasanya dengan mie yang berbau obat itu, mie yang benar-benar fresh masih terasa bau terigu dan telur serta kelembutannya masih terjaga.
Pernah nggak sih jika kamu makan mie itu ada keciuman bau obat atau terasa seperti karet ketika dipotong pakai sendok? Saya pernah tuh, hiksss. Dan sejak saat itu pula jadi rada khawatir dan milih tempat jika makan makanan berbahan dasar mie. Tapi kini saya sudah punya tempat andalan jika mau makan mie, karena di Bakso & Bakmi Pak Usu mie dibuat secara homemade tanpa bahan kimia dan dibuat setiap hari, sehingga mie tetap fresh. Memang beda rasanya dengan mie yang berbau obat itu, mie yang benar-benar fresh masih terasa bau terigu dan telur serta kelembutannya masih terjaga.
Dok pribadi hibahan foto dari pak suami : cara pembuatan bakmie
3. Kepitingnya Tidak Amis
Karena nila setitik, rusak susu sebelanga'. Alhamdulillah pepatah ini nggak saya alami ketika memakan Bakmie Kepiting. Jujur, awalnya sudah was-was saja karena kepiting ini kan makanan laut yang tekenal amisnya jika tak diolah secara benar. Ternyata kepiting yang disajikan sudah terlebih dahulu dimasak, no amis-amis emak-emak sekalian. Malahan terasa manisnya daging kepiting yang masih fresh. 😎
Karena nila setitik, rusak susu sebelanga'. Alhamdulillah pepatah ini nggak saya alami ketika memakan Bakmie Kepiting. Jujur, awalnya sudah was-was saja karena kepiting ini kan makanan laut yang tekenal amisnya jika tak diolah secara benar. Ternyata kepiting yang disajikan sudah terlebih dahulu dimasak, no amis-amis emak-emak sekalian. Malahan terasa manisnya daging kepiting yang masih fresh. 😎
4. Rasa Kaldunya Pas
Saya suka sekali makan mie pakai kuah, karena sebelum saya tambahin cabe, kecap, dan jeruk sambal, saya mau merasakan originalitas rasa makanan tersebut. Kuah Bakmie Kepiting disajikan terpisah dan ditaburi daun seledri. Sesendok saya cicipi dulu kuah tersebut. Hmm... Enak kuahnya, kaldunya lebih terasa. Pas, nggak asin nggak juga tawar, nggak pula kebanyakan penyedap rasa. Aman nih bawa anak makan disini.
Saya suka sekali makan mie pakai kuah, karena sebelum saya tambahin cabe, kecap, dan jeruk sambal, saya mau merasakan originalitas rasa makanan tersebut. Kuah Bakmie Kepiting disajikan terpisah dan ditaburi daun seledri. Sesendok saya cicipi dulu kuah tersebut. Hmm... Enak kuahnya, kaldunya lebih terasa. Pas, nggak asin nggak juga tawar, nggak pula kebanyakan penyedap rasa. Aman nih bawa anak makan disini.
Kok bisa tau dapurnya bersih? Bukan, saya bukan emak-emak kepo yang suka masuk sembarangan ke dapur orang kok. Saya itu bisa tau karena para koki masaknya di area terbuka untuk pembeli. Tempatnya berada di luar. Pas sekali di depan saya, karena saya duduknya di meja paling depan makanya bisa lah saya pandangin cara si koki-koki ini memasak, meracik dan menyajikan Bakmie Kepiting. Kebersihan itu penting bagi saya, karena jika tak bersih suatu makanan akan menganggu pencernaan kita.
Itulah 5 alasannya, patot kan kenapa saya ngenyan makan Bakmie Kepiting khas Pontianak? Usah pikir-pikir panjang lah, yok cus kite serbuuuu. Catat alamatnya ya, di Bakmi & Bakso Pak Usu JL. Putri Candramidi (Eks Pondok Ale-ale)
Itulah 5 alasannya, patot kan kenapa saya ngenyan makan Bakmie Kepiting khas Pontianak? Usah pikir-pikir panjang lah, yok cus kite serbuuuu. Catat alamatnya ya, di Bakmi & Bakso Pak Usu JL. Putri Candramidi (Eks Pondok Ale-ale)
Teruntuk kamu-kamu yang senang berkuliner ria seperti saya, ada kabar gembira nih, dalam rangka menyambut ulang tahun Kota Pontianak tercinta yang ke- 248 akan ada Pontianak Creative Culinary Festival yang diselenggarakan pada tanggal 16 - 20 Oktober 2019 di Halaman Parkir AYANI MEGAMALL Pontianak. Tentunya akan ada pameran kuliner berisi stand makanan-makanan dari Pontianak, salah satunya stand Bakso & Bakmi Pak Usu. Sambil makan kita akan dihibur dengan musik, lalu ada bazaar buku, art galery, photography, movie screening, sharing session, creative workshop, dan games juga. Curiga saya ini, jangan-jangan games-nya masih seputaran makanan. Lomba makan atau lomba masak? Hmm.. Daripada penasaran dengan acaranya, yuk luangkan waktumu buat datang!
Bakmi Kepiting nya emang juaraa, rekomended deh pokoknya. Bisa ajak rame-rame bareng teman datang ke sini nih. Thanks for sharing mbak :D
BalasHapusiya, kalau rame-rame datangnya jangan lupa download aplikasi ayam pak usu, biar nanti kamu bisa dapar poin.
HapusDi kota Pontianak, memang dikenal sebagai kota kuliner apalagi adanya Bakmie Kepiting Halal Pontianak, pasti sangat membuat ketagihan wisatawan baik lokal maupun mancanegara
BalasHapusiya benar, kebetulan ada acara Kuliner Festival di Halaman Parkir Ayani Megamall sampai tanggal 20 Oktober ini, cuss lah ke sana ^^
HapusSebagai kuliner lokal memang patut jadi ikon makanan. dengan label halal MUI tentu memberikan jaminan kualitas pula
BalasHapusSecara label halal MUI bukan kaleng2, sudahlah enak dari segi rasa & aman pula dari kehalalannya. Dijamin ngenyan ^^
HapusAsik aplikasinya, bisa bikin tambah seru acara makan-makannya.
BalasHapusAyooo di download
Hapus