"Dia" bukan "Kamu"


Di hari yang selalu aku tunggu setiap minggunya,siang ini sepertinya matahari malu untuk menampakkan sinarnya,mendung. Aku berharap langit tidak menangis kali ini,karena akan ada seorang pria yang akan malas untuk mendengar celotehan dosennya di saat hujan. Iya,itu Dia,pria yang sering ku tulis tentangnya. Dia tidak cukup pintar,dia juga tidak cukup tampan,tapi dia manis,menurutku dia eksotis.

Aku yang sedang duduk sendiri di kelas ini mendengar seperti ada yang menyapaku,suara yang tak asing sepertinya. Suara pria yang sedikit cemprenk,iya,itu Kamu Pria yang sudah aku anggap sebagai abangku sendiri,temanku. Kamu menawarkanku duduk sambil menunjuk bahwa baris tempat duduk yang kosong,dengan sigap aku berpindah kearahmu karena aku sudah cukup bosan menunggu dosen tak juga datang dan memandangi daun layu yang sedang bermesraan di balik jendela, 

Eh,tunggu sebentar,"bukankah kamu temannya dia? Setidaknya aku pernah melihat kamu berbincang dengannya?" gumamku dalam dalam hati. Selang beberapa menit disaat aku sedang asik berbincang-bincang dengan kamu, aku melihat dia datang memasuki kelas,disamping kamu sepertinya terdapat kursi kosong,aku berharap dia memilih kursib di samping kamu,berharap,berharap,berharap dan berharap dalam waktu kurang dari 5 detik dari jarak pintu meuju tempat duduk aku dan kamu,wajahku semakin tegang ekspresi berharapku sudah seperti seorang fans yang berharap idolanya memenangkan perlombaan.hahahaha #LoL. 1,,,,2,,,,3,,,,4,,, yup Dia duduk disebelah kamu. Ingin tersenyum tapi haru ku tahan,sungguh sangat aneh buakb aku tersenyum di saat tidak ada seorangpun disekitarku yang membuat lelucon? Namun yang membuat hati ini senang ada,iya,lagi-lagi orang itu adalah Dia :) . Jarakku kali ini dengan dia kali ini cukup dekat,sangat dekat,Ya Allah,Plaese stop this moment!!! Aku tidak pernah sekaku ini,aku tidak pernah segugupn ini,walaupun aku seorang wanita yang pernah berpacaran namuun mengapa aku menjadi sekikuk ini ketika dia berada didekatku?

Kamu terus-terusan mengajakku berbicara,entah apa yang terlontar dari mulutmu itu aku hanya tersenyum sambil mengangguk-ngangguk dan mencuri pandang ke arah dia yang berada disebelahmu. Sesekali aku merapikan rambutku dengan jemari kecilku ini,5 menit kemudian aku mengikatnya ,tak sampai 2 menit aku mengurainya lagi,lalu aku mencepolnya,ah sepertinya pipiku yang chubby ini aku terlihat jelas olehnya ketika aku mecepol rambutku,seketika aku merubah gaya rambutku lagi,ok ini tataan terakhir,aku mengurai rambutku yang hitam dan tebal ini sampai mata kuliah ini berakhir. Entah apakah dia menyadarinya ada wanita bodoh yang belum sampai 10 menit mengubah-ubah gaya rambutnya untuk menarik perhatian Dia? atau Dia memandangku sama dengan wanita-wanita yang berada di kelas ini?

Kamu adalah orang yang menyukaiku,dan Dia adalah orang yang ku sukai. "Dia" bukan "Kamu". Orang yang ku sukai bukan orang yang menyukaiku :') 

0 Response to ""Dia" bukan "Kamu""

Posting Komentar