Mulutmu
harimau mu memang benar ditujukan sama kamu yang udah buat luka di hati aku
lebih parah dari ke iris pisau yang udah di asah seratus kali. Jika luka dengan
benda tajam bisa disembuhin,nah luka dari mulutmu yang tak bertanggung jawab
itu harus ku sembuhin pakai apa? Pakai bacotanmu yang berkata maaf berulang
kali? Ampuh kah? Tidak!
Awalnya,sebelum
hubungan ini berjalan dan berakhir memberikan bekas luka ini padaku kamu
berkata mencintaiku,jika mencintaiku kenapa sering kamu abaikan aku dalam
diammu itu? Apa perhatianku membuatmu bosan padaku? Menjadi wanita baik dan
setia padamu apakah tak memberikan tantangan bagimu? Apa kamu ingin aku
berselingkuh baru itu kamu sebut tantangan? Apa cinta seperti itu bagimu?
5 bulan
bersamamu ku dengar wanita itu,mantan kekasihmu menanyakan kepadaku apakah aku
masih bersamamu,lantas ku bilang iya. Namun dia berkata kamu mengatakan “i love
you” kepadanya. Kita sempat bertengkar hebat karena hal ini,rasa percayaku
mulai mengikis dan menjadi wanita overprotective kepadamu,ya aku tahu ini bukan
sikap yang kamu suka. Pria manapun gak akan ada yang suka dengan wanita over
protective. Lantas,mengapa tak kamu buktikan bahwa kamu tak bersalah? Bahwa
kamu tak mengatakan itu padanya,tak ada penjelasan darimu yang ku dengar. Hal
ini di dukung dengan sikapmmu yang semakin dingin kepadaku,aku semakin menggila
melihat tingkahmu bagai ikan yang disimpan di daratan,tak bisa bernafas.
Ya,hubungan kita semakin kacau dan sangat kacau sehingga kamu memutuskan untuk
BREAK,katamu agar kita dapat intropeksi diri kita masing-masing. Dan kata yang ku
ingat jelas keluar dari bibirmu itu bahwa kamu akan kembali padaku untuk
hubungan kita yang lebih baik.
Aku
mempercayaimu. Hari demi hari aku merindukanmu,merindukan sosok yang semakin
tak memperdulikanku. Kali ini ku dengar lagi mantan kekasihmu itu berkata
padaku bahwa ia melihatmu dengan wanita lain. Bodohnya Aku adalah orang yang
gampang percaya orang lain,maka Aku juga mempercayai mantanmu ini,dengan emosi
yang meledak-ledak aku mengirimu pesan singkat meminta kejelasan apa yang
mantanmu itu katakan,10 menit berlalu tak juga aku mendapatkan jawaban darimu.
Lalu ku telepon kamu juga tak angkat. 2 jam kemudian kamu menjelaskan padaku
bahwa itu adalah sepupu dari kampung yang tinggal bersamamu. Oke saat itu aku
mempercayai bacotanmu lagi. Aku menunggumu lagi. Menahan emosiku. Menunggu
kebersamaan kita yang kamu janjikan.
Sayang,2 bulan
aku menunggu. Apa disana kamu tak merindukanku? Dalam penantianku,Aku mendengar
kabar tentangmu lagi dan ini dari
sahabatmu sendiri . Ucapannya hampir membuatku ingin mengakhiri hidup ini.
Cinta membuatku buta,tapi tak harus sebodoh itu. Bunuh diri karena bacotanmu
yang ternyata bohong belaka apakah itu logis? Tidak!
Bacotmu yang
kupercayai itu mengapa harus didustakan oleh suatu pengkhianatan? Ku dengar
kamu meniduri wanita yang pernah kamu bilang sepupumu itu,faktanya ia bukan
sepupumu tapi ia kekasih barumu yang kamu sembunyikan padaku.! Apa tak kamu
ingat dengan bacotanmu itu padaku? Kamu menidurinya diatas penantian yang kamu
janjikan padaku sayang.
“Menjijikan” itu
kata yang terucap kala ku mengingatmu saat ini!
0 Response to "Bacotanmu Saja!"
Posting Komentar