Mitos tentang bayi


Percaya nggak percaya nih bukibuk, katanya jika bayi eeknya hijau itu tandanya si bayi lagi "sawan" karena diganggu sama makhluk halus. Terus sama juga dengan kepala bayi yang berkerak. Oh ya, tentang bayi yang dikala tidur tersenyum atau merengek pun termasuk dalam mitos ini, katanya si teman dedek bayi dalam alam rahim alias Tembuni (ari-ari) sedang mengajaknya main atau mengacaunya.


Nah, kota selidiki lebih lanjut ya, untuk eek bayi yang berwarna hijau itu, bayi saya pernah mengalaminya. Setelah saya cari-cari info di internet, hal tersebut terjadi karena bayi kebanyakan minum ASI yang mengandung foremilk. Lalu, untuk kepala bayi yang berkerak, karena kulit kepala bayi kebanyakan diberi minyak.
Dannnnn... soal dedek bayi yang diajak main dan dikacau tembuninya, menurut saya itu allahualam. Saya sudah baca alasannya, namun penjelasan medisnya membuat saya kurang yakin. Ya, bisa jadi mitos ini memang benar.

Selain mitos-mitos yang agak mistis diatas, ada juga mitos lain berhubungan dengan kondisi badan si bayi. Yaitu, bayi harus dibedong, jika tidak kakinya akan berbentuk O. Lalu, bayi harus dipasang gurita, jika tidak perutnya membuncit.

Huffsaaah... Coba pikir pakai logika, kaki bayi tanpa dibedongpun nantinya akan bagus dengan sendirinya. Tujuan membedong bayi ialah agar sang bayi dapat terdiur nyenyak dan membuatnya sama seperti di dalam kandungan bukibuk. Nah, jika bayi ku yang tinggal di kota Pontianak dengan panas yang super duper, masa iya harus di bedong sepanjang hari. Yang ada malah ia rewel karean kepanasan. Untuk urusan bedong membedong ini, biasanya cuma malam hari saja. Itupun cuma 1 bulan pertama saja. Setelahnya sudah jarang. Karena bayi sudah mulai meronta.

Dari awal lahir, anakku memang tak pernah memakai gurita, cuma semenjak keluarga berkunjung melihat bayiku, mereka berkomentar bahwa bayi harus pakai gurita. Perut bayi baru lahir memang seperti kembung membuncit, dan saya sudah tahu dari bu bidan bahwa nanti akan kempes dengan sendirinya. Tapi, keluarga menyuruh untuk memakaikan. Aku turuti mau mereka, mulailah bayiku diberi gurita, dan baru beberapa kali, pernah suatu hari ia seperti jengah dengan gurita tersebut, Akhirnya bayiku tak pakai gurita lagi. Tuh kan, gara-gara mendengar omongan yang belum tentu benar, aku jadi bersalah deh dengan anakku.

0 Response to "Mitos tentang bayi"

Posting Komentar