Masa Kecilku yang Berharga


Alhamdulillah wasyukurillah, pada masa itu saya termasuk anak yang sangaaat bahagia menikmati masa kecil.  Masa dimana saya tak mengenal rasa sakit yang ada pada dunia fana ini. Tahunya sakit saat jatuh bermain saja.  Beruntung saya tinggal di komplek perumahan yang banyak anak-anak yang umurnya kurang lebih dari saya.  Hari-hari kami lalui dengan riang gembira bermain dengan aneka ragam permainan.

Pernah kalian main manusia keriting? Atau Om Fentus?  😂😂😂😂 mengingatnya saja saya ngakak sendiri.  Itu permainan hasil ciptaan kami.  Oh ya,  permainan yang teriinspirasi dari kuis televisi,  telenovela atau sinetron juga ada. Selain itu kami main permainanan sewajarnya,  seperti petak umpet,  monopoli,  main karet,  sepedaan,  masak-masakan, main kartu, dan lain-lain.

Suatu hari,  saya udah agak gede,  mungkin kelas 4 keatas ya.  Kami membuka taman baca di depan rumah saya. Kebetulan depan rumah saya itu tanah lapang yang ada pohon ketapangnya.  Kami juga sering manjat-manjat di sana. Mengenai taman baca,  kami mengumpulkan buku masing-masing untuk disewakan.  Harga sewanya saya lupa.  Dan uangnya untuk apa juga saya lupa.  Hihihi.   Ada-ada saja ya ide kami.

Alhamdulillah,  dalam bermain kami sangaaaaat jarang berkelahi. Atau mungkin saja nggak pernah.  Saya lupa sih,  saya rasa nggak pernah.  Yang saya ingat,  ada teman yang merajuk saja.  Yaa namanya anak-anak yah,  merajuk cuma sebentar.  Setelah itu kami bermain seperti biasa.

Momen yang paling saya sukai saat anak-anak yaitu,  puasa,  lebaran,  liburan dan weekend.

Saya dan kawan-kawan termasuk anak yang rajin untuk tarawih dan kuliah subuh.  Kami jalan beriringan sambil cerita entah macam-macam.  Jika melewati  warung Toke disimpang jalan,  kami suka memainkan pagarnya.  Hihihi.  Its so Fun gengs.  Tak lama Usai Tarawih identik dengan main petasan dan makan sotong pangkong depan mesjid. Karena rajin ke mesjid tadi,  kami banyak mendapat kawan baru dari anak-anak blok lain.


Weekend bagi saya ialah surga.  Kerjaannya hanya main saja dan menonton kartun.  Kadang saya dan kawan-kawan menonton kartun bersama di salah satu rumah kawan setelah kami lari-lari pagi dan sarapan bubur/nasi kuning.


Lebaran is the best momen bagi saya di waktu kecil. Malam takbiran kami pernah keliling komplek.  Ya,  saya dan beberapa teman lain yang perempuan juga ikut keliling. Lalu Uang takbirannya kita sedekahkan ke mesjid.  Uwuwuwuwuw....
Pada hari raya lebaran,  setelah berkunjung ke tempat keluarga,  mungkin hari ke 4 atau ke 3,   kami kumpul untuk berlebaran keliling komplek sampai malam.  Setelah itu kami memakan bakso yang berada di depan Blok S.  Dekat salon si Is.   Pernah juga kami pergi liburan ke kebun binatang melihat binatang dan bermain boom boom car.  Dan juga pernah berenang di taman agro.  Sampai-sampai saya diomeli mamak gara-gara menghilangkan tupperware.  Hiks.  Saya sekarang tahu mak,  betapa berharganya tupperware itu.  Hihihihi.

Sayangnya, pada masa itu kami tak punya ponsel yang ada kamera.  Jadi setiap momen kebersamaan hanya terekam oleh memori otak saja.  Waktu itu kami sempat berfoto menggunakan tustel milik ayah saya.  Hasilnya juga sudah di cuci.  Sungguh sayang,  hasil fotonya hilang entah berantah.  Hiks.  Maka dari itu saya merekam jejak masa kecil saya dengan menulis di blog ini.


Bagaimana dengan masa kecil kalian?

0 Response to "Masa Kecilku yang Berharga"

Posting Komentar