Fiksi Mini (Part 4)

Tawa dan Tangis
Hidup seperti bumi yang berputar. Ada saatnya merasakan bahagia. Dan ada saatnya merasakan sedih.
Tawa dan tangis adalah wujud ekspresi  yang di rasakan oleh  manusia ketika mereka bahagia dan sedih.
Tawa dan tangis saling melengkapi. Jika engkau hanya merasakan satu dari perasaan itu saja, apakah hidupmu akan berwarna?


Buah Hati
Kehadiranmu memberi warna baru bagiku. Membuatku menjadi  wanita seutuhnya. Menjadi seorang ibu...
Terjaga di malam hari karena tangismu, terbayar hanya  dengan melihatmu tertidur pulas. Serta senyum dan tawa indahmu buah hatiku.
Hari berganti bulan. Melihat perkembanganmu setiap harinya. Mendengarmu menyebut “mama”. Sungguh kebahagiaan yang luar biasa.


Tuhan, Berikanlah Kemudahan
Salah satu impian terbesarku... Ingin membiayai kedua orang tuaku ,enginjakkan kaki dan beribadah di tanah suci .
Di sepertiga malam... Dengan sungguh-sungguh kupanjatkan doa ini hanya kepadamu
Ya ilahi Robbi...
Permudahkanlah niatku ini. Serta permudahkanlah jalan kedua orang tuaku. Sehingga dapat melaksanakan rukun islam yang ke lima.



Si Manis Kucingku
Lamunan terbuyar seketika di saat si manis menjilati kakiku, yang ternyata  kotor karena susu cair adik.
Dengan manja binatang berbulu itu menggerak-gerakkan kepalanya di kakiku, seperti ingin mendapatkan perhatian tuannya. Begitulah tingkah si manis kucing kesayanganku.


Ketulusan Hati Nenek
Rambut panjangnya yang memutih tak menjadi penghalang baginya untuk berbuat baik kepada sesama.
Keriput di wajahnya tak membuatnya ragu untuk menyapa dan tersenyum kepada setiap anak yang berada di panti asuhan ini.
Nenek menghabiskan hari tuanya dengan berbagi canda kepada anak-anak. Menyayangi mereka dengan sepenuh hati.


Menikah Denganmu
Menikah denganmu tak pernah ku sangka sebelumnya. Ternyata engkaulah pria pilihan tuhan untukku.
Menjadi wanita yang pertama kali kau lihat di bangun pagimu merupakan suatu kebanggan bagiku. Menyiapkan sarapan dan menyantapnya bersama di teras halaman belakang, serrta merasakan sinar mentari masuk di rumah sederhana kita.
Aku bahagia menikah denganmu...
Suamiku....




Iya, Aku Bersedia
Mencintaimu  sampai rambut ini memutih. Iya, aku bersedia...
Setia kepadamu di kala suka dan duka. Iya, aku bersedia...
Mengerti dan menerima kekuranganmu. Iya, aku bersedia...
Menjadi wanita terakhirmu. Iya, aku bersedia...


Hanya Kamu
Tatapan matamu menggoyahkan imanku. Membuatku hatiku bertanya-tanya, apakah kamu sudah ada yang memiliki?
Semakin kau ingin ku dekati, sikapmu sungguh dingin kepadaku. Bagaikan dinginnya angin malam hari ini.
Sepertinya aku jatuh cinta. Entah ini yang keberapa kalinya. Tetapi ada perasaan lain yang kurasakan. Kamu sungguh berbeda dari mereka.
Hanya kamu.... Yang membuatku penasaran setengah mati
Hanya kamu.... Pria yang dapat menaklukan hati ini
Iya... Itu hanya kamu

Kekuatan Cinta
Bersamamu aku tak perlu takut karena bersama kita menjadi kuat dalam menghadapi segala rintanngan. Semangat yang terus ku dapat darimu memberikanku  kekuatan  hati agar tak menyerah dengan keadaan.
Hidup ini memang berat. Namun jika bersama kita pasti, BISA...


Super Star
Bagaikan bintang yang bersinar. Seperti itu jugalah engkau sayang. Wajahmu  begitu rupawan. Suaramu pun indah untuk didengar.
Dengan ramah kau menyapa kami dari kejauhan. Sorotan matamu mampu menghipnotis ratusan wanita yang memandangmu.
Tak terkecuali aku yang detak jantungnya sempat terhenti. Saat kau memandang ramah kearahku. Sambil kau lambaikan tanganmu. Tak lupa kau lengkungkan senyuman manis di bibir kecilmu....


Doa untuk Kekasihku
Terimakasih tuhan engkau pertemukan aku dengannya. Pria yang ku harap menjadi imam di setiap sholatku. Jaga kami Tuhan agar tetap berada dalam lindunganmu. Mudahkan jalan kami tuhan agar cepat menuju ikatan suci itu.
Sesungguhnya engkau maha pengasih dan penyayang. Serta engkau lah maha pembolak balik hati ini. Atas itu Tuhan, aku memohon padamu agar hati kami. Tetap saling mencintai semata karena engkau Allah SWT.


Aku Cinta Padamu
Tak banyak kata yang seharusnya terucap untuk membuktikan kesungguhan hati. Terkadang manis di mulut bukan jaminan.
Untuk apa membiarkan lidah berbohong. Mengucapkan sesuatu yang tak sama dengan hati. Sama saja dengan menipu diri sendiri. Agar  tak tertipu oleh manisnya ucapan. Tataplah si jendela hati, yaitu MATA.
Dari tatapan mata pun sudah terlihat. Suatu keyakinan perasaan dalam diri. Aku Cinta Padamu...

Seperti Candu
Tak ada yang lebih menarik daripada dia. Seperti candu yang membuatku terus menerus ketergantungan untuk  menatap wajahnya.
Sistem di otakku tak berfungsi dengan baik. Karena setiap hari yang kuharap ada dia mengisi pandangan di bola mataku.
Oh Tuhan, sampai kapan ku seperti ini. Tolong berikanlah aku penawar dari rasa candu ku.... Dia...


Aku Jatuh Cinta
Getaran ini terjadi lagi. Di saat ia berada di sampingku. Getaran yang mampu mengguncang hati ini. Getaran yang membuat degupan jantung. Berdetak lebih cepat dari biasanya. Getaran tak logis, yang mana setiap orang pernah merasakannya. Getaran yang datang secara tiba-tiba. Dan ku sebut itu cinta.


Hai Mr. Cupid
Hai Mr. Cupid sudahkah kau melakukan tugasmu?
Panahkanlah cintaku kearahnya. Hingga tertancap lekat tepat dihatinya . Agar ia tahu cintaku yang dalam kepadanya.
Hai Mr. Cupid mengapa ia tak menghubungiku?
Sepertinya kau tak melakukan tugasmu dengan baik. bolehkah aku memintamu memanahkan cintaku lagi?
Panahan kali ini tak meleset. Seminggu yang lalu ia menyapaku. Dan hari ini aku pergi berkencan dengannya.
Hai Mr. Cupid kini tugasmu sudah selesai. Terima kasih karena kini ia telah menjadi kekasih hatiku...



Perjalanan Cinta
Gelak tawa mengisi manis cinta. Senyuman merona membingkai wajah bahagia. Bersamanya hidup menjadi berwarna.
Badai datang tanpa kuminta. Aku memilih menepis ego dari luapan amarah. Mengenal mengerti dan saling membutuhkan. Itulah kita... Tak perlu waktu lama memendam asa atas restu ayah bunda. Ikatan suci mempersatukan kita.

Bunga
Bunga mulai memekar... Bunga yang indah dan harum. Warnanya sedap untuk di pandang. Membuat para kumbang ingin mendekatinya.
Namun bunga berbeda... Tak sembarang kumbang boleh mendekat. Jika berani mendekati maka akan terluka. Karena duri yang dimilikinya...

Jemari Hangat
Di kala sejuk menyelimuti tubuh. Dinginnya menusuk sampai ketulang. Sendiri dibawah halte bus tepi jalan. Aku meneduhkan badan dari derasnya hujan
Hari semakin larut dan angin semakin kencang. Yang ku inginkan saat ini ialah dapat merasakan kehangatan agar tubuh kecil ini berhenti mengigil. Tapi aku tak boleh pulang sekarang.
Disaatku terlelap. Kurasakan Jemari hangat mengenggam jemariku yang hampir beku. Erat sekali... Menghantarkan hangatnya sampai keseluruh tubuh. pemilik jemari itu berkata “Maafkan bapak nak, pulanglah kerumah.”
Bukan hanya langit yang menangis. Tapi mata ini juga... Lagi-lagi jemari hangatnya menyeka aliran air yang mengalir dari mataku...


Senandung Melodi
Ia musisi hebat. Ia penyemangatku. Membuat degupan jantung berdetak kencang, kalaku mendengar di setiap alunan melodinya.
Ia murah senyum. Otomatis ia baik hati. Jutaan orang menyukainya. Aku ingin seperti ia. Musisi legendaris yan terkenal.
Menjadi terkenal bukan dari sensasi, tapi dengan sebuah karya besar yang merea sebut prestasi. Dan juga, senandung melodi yang menetramkan hati.

0 Response to "Fiksi Mini (Part 4)"

Posting Komentar