Thank You God, I Can Do It

Alhamdulilah...

Terimakasih Tuhan semesta alam yang memberikan saya kesempatan berbagi cerita dengan orang banyak melalui tulisan. Terimakasih jari-jari tangan, mata, serta otak yang mau bekerja sama selama ini. *Peluk Laptop*

Sebelumnya saya hanya menulis di buku diary doang. Dari jaman SD saya sudah ingin menulis. Setiap lihat majalah bobo, saya ingin mengirimkan tulisan dan berharap tulisan tersebut bisa nangkring si salah satu halaman. Tapi.... Itu hanya sekedar ingin.  Sampailah saya terus-terusan menulis hanya sekedar di buku diary saja.

Lulus kuliah, sambil mencari pekerjaan kantoran, saya sibuk menulis novel, dan juga cerpen. Cerpen-cerpen saya kirim ke majalah-majalah, novel saya kirim ke penerbit-penerbit. Kadang lebih banyak cerpen yang saya kirim ke lomba-lomba. Dari puluhan cerpen yang saya kirim ke berbagai lomba, alhamdulilah ada dua yang lolos dan dijadikan buku, plus sudah berjejer di toko buku gramedia sekarang. (Buruan beliiiiii sebelum kehabisaaan)  ^^

Menulis itu menyenangkan, kita bisa menyampaikan pikiran-pikiran kita secara langsung lewat tulisan. Pesan yang ingin disampaikan juga harus bernilai. Jangan sembarang main tulis aja. Komedi juga harus bernilai, tahu cerita dari Bang Raditya Dika kan? Komedinya berbobot. Biasanya tulisan yang saya tulis itu, pesan moralnya berdasarkan kisah nyata teman-teman sekitar ataupun saya sendiri, tapi ceritanya itu yang fiksi. (Paham kan?)

Saya suka menulis, karena dengan menulis saya bisa mencurahkan apa yang saya rasa dalam kondisi hati apapun. Lagi sakit hati, saya menulis. Lagi senang saya menulis. Lagi dongkol di PHP-in saya juga nulis. Insyaallah, tahun ini 2 novel saya akan terbit. *Doain semoga lancar dan cepat terbitnya ya :)*
Menulis adalah bekerja untuk keabadian... Ini wejangan dari sesepuh, Pak Pram... Wejangan ini menempel di otak saya. Yaa, tulisan yang bagus, bisa awet walaupun di penulisnya udah nggak ada lho... :)

Tulisan saya dibaca sama banyak orang, disukai, menghibur, dan syukur-syukur bisa menginspirasi, itu rasanya luar biasa sekali. Ganjaran materi bukan point utama disini, tapi nggak munafiklah, saya juga senang jika karya saya dikasih fee. :P

Semua orang bisa menjadi apapun yang ia mau, asal diiringi niat yang kuat, usaha dan ridho dari Allah  tentunya. Yuk, menulis!!!

Oh ya, saya bosan dengan orang yang bilang, “ah, pengen nulis juga, tapi nggak ada waktu. Gimana dong?”

Heiiiiii, menulis itu bukan masalah ada waktu atau nggak, tapi masalah mau atau nggak. Sama aja tuh kayak cowok yang selalu bilang nggak ada waktu untuk ngabarin pacarnya. *Eh, kok jadi cinta sih?* *Maaf* :D

0 Response to "Thank You God, I Can Do It"

Posting Komentar